Kamis, 04 Juni 2015

Hama Gerandong (Pengorok Daun) Bawang Merah

Hama Gerandong (Pengorok Daun) Bawang Merah
Hama pengorok daun sebenarnya sejenis lalat termasuk dalam ordo Diptera, famili Agromyzidae, spesies Liriomyza  chinensis yang menyerang tanaman bawang. Bagi petani bawang merah di Brebes Jawa Tengah, Liriomyza chinensis termasuk hama yang paling ditakuti karena intensitas kerusakan yang ditimbulkan sangat tinggi bahkan bisa mencapai 100% atau gagal panen.
Gejala Serangan
Awal serangan terlihat pada saat tanaman berumur masih muda antara 2 - 3 minggu setelah tanam (MST). Perkembangan populasi L. chinensis sangat cepat sehingga kerusakan yang ditimbulkan terlihat hanya dalam waktu 3 hari saja. Mula - mula imago menusukan ovipositornya pada daun bawang, gejala terlihat seperti ada totol - totol putih kecil. Kemudian larva yang sudah menetas langsung mengorok bagian jaringan mesofil daun. Arah korokan biasanya dari atas daun sampai umbi bawang. Kerusakan yang terlihat pada bawang menyebabkan umbi membusuk dan daun menjadi layu kering berwarna putih kecoklatan seperti terbakar. Pada serangan yang berat seluruh areal pertanaman bawang akan busuk kering dan bawang merah gagal panen (puso).
Larva dari hama ini tidak hanya merusak daun tetapi bisa merusak umbi bawang merah. Populasi yang tinggi menyebabkan daun menjadi kering dan umbi bawang merah menjadi busuk. Akibat kerusakan yang ditimbulkannya yang tinggi sekali, petani Brebes menyebutnya sebagai hama ”grandong”, anak Mak Lampir yang paling jahat. Pengendalian yang hanya mengandalkan pestisida sintetik telah menyebabkan hama grandong menjadi resisten / kebal.
Biologi Hama
Telur berwarna putih bening berukuran 0,28 mm x 0,15 mm, dan stadium telur 2 - 4 hari. Jumlah telur berkisar 50 - 300 butir, dengan rata-rata 160 butir. Telur diletakkan dalam jaringan daun melalui ovipositor. Larva yang baru keluar, berwarna putih susu atau putih kekuningan, segera mengorok jaringan mesofil daun dan tinggal dalam liang korokan selama hidupnya. Stadium larva antara 6 -12 hari, dan larva yang sudah berusia lanjut (instar 3) berukuran 3,5 mm. Larva instar 3 dapat mengorok jaringan 600 x lipat dari larva instar 1, dan larva ini kemudian keluar dari liang korokan untuk berkepompong. Pupa lalat pengorok daun ini umumnya ditemukan di tanah, tetapi pada tanaman bawang merah sering ditemukan menempel pada permukaan bagian dalam dari rongga daun bawang. Stadium pupa antara 11 - 12 hari. Imago betina mampu hidup selama 6 - 14 hari dan imago jantan antara 3 - 9 hari. Lalat L. chinensis pada bagian punggungnya berwarna hitam, sedangkan pada lalat L. huidobrensis dan L. sativa di bagian ujung punggungnya terdapat warna kuning.
Pengorok daun Brambang

Cara Pengendalian :
Effisiensi Penggunaan Pupuk Berimbang ( Makro dan Mikro ), dengan pengurangan pupuk N di musim hujan & perbanyak pupuk organik.
Penggunaan Perangkap Kuning pada saat umur 3 minggu setelah tanam dengan pengolesan Natural METILAT LEM
Penyapuan dengan menggunakan kain transparan yang dilumuri larutan kanji ditambah Natural METILAT LEM
Penyemprotan musuh alami dengan Nematoda Patogen Serangga (NPS)
Penyemprotan PESTONA dan PENTANA tiap minggu sekali secara selang seling


Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Rabu, 09 Juli 2014

uji kualitas pupuk organik modern

uji kualitas pupuk organik modern





Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Kamis, 17 April 2014

Tanah masam


Tanah masam adalah tanah ber-pH rendah (pH dibawah 6), semakin rendah pH tanahnya maka semakin ekstrim kemasamannya.
Kendala Tanah Masam
1. Unsur hara makro (terutama N,P,K,Ca,Mg) tidak tersedia dalam jumlah cukup, efektifitas dan efisiensi pemupukan makro (urea, TSP, KCl) juga rendah.
2. Beberapa unsur (terutama Al dan Fe) tersedia berlebih sehingga sering meracun pada tanaman.
3. Menghambat perkembangan mikroorganisme tanah.
Pengapuran untuk Meningkatkan pH Tanah
Perbaikan pH tanah bisa dikatakan menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah. Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kapur pertanian (kaptan) atau dolomit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.
2. Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.
3. Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.
5. Dosis kapur disesuaikan pH tanahnya, tetapi sebagai pedoman praktis dosis berkisar 500 kg/Ha 2 ton/Ha.
Catatan
Dolomit juga harus secara rutin digunakan pada tanah pH normal, karena unsur Ca dan Mg pada dolomit sangat dibutuhkan tanaman.
Sumber : TS Pupuk/pertaian NASA


Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Rabu, 16 April 2014

pH Tanah

pH Tanah (Potential of Hidrogen)
Batasan Istilah :
Nilai (0-14) yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- dalam larutan tanah.
Skala pH :
pH 0 s.d <7   = Asam (H+>OH-)  --->  Kapur
pH = 7           = Netral (H+ = OH-)
pH 7 s.d 14  = Basa  (H+ < OH-)  ---->  Sulfur

Bagaimana Mengetahui pH tanah
1. Analisa Tanah di Laboratorium
2. Pengukuran di lapangan pakai kertas lakmus atau soil tester.
3. Perkiraan Pengamatan visual :
    - Tergenang / Rawa ----> (Asam)
     - Lumpur/Air berkarat  -----> (Asam)
     - Tanah merah   -----> (Asam)
     - Tanah Hitam/Gambut  ------> (Sangat Asam)
     - Tanah Kapur    ------> (Basa)
4. Alat pH Tester
    Caranya silahkan klick " pH Tester "


Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Selasa, 15 April 2014

Cara menentukan pH Tanah

Cara menentukan pH Tanah





Salah satu syarat yang penting dalam budidaya tanaman di Indonesia, khususnya di pulau jawa adalah pH tanah Netral


Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Senin, 14 April 2014

Meningkatkan pH Tanah

Meningkatkan pH Tanah



Rekomendasi Aplikasi Pupuk makro-mikro dan Kapur Pertanian / Dolomit


Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi:

Minggu, 13 April 2014

Peranan pH Tanah terhadap Tanaman

Peranan pH Tanah terhadap Tanaman :
1. Menentukan tingkat serapan ion-ion unsur hara (pupuk) oleh tanaman.
2. Menunjukkan keberadaan unsur- unsur yang bersifat racun bagi tanaman
3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme bermanfaat dalam tanah

HUBUNGAN UNSUR HARA DAN pH TANAH









































Solusi Jangka pendek menggunakan kapur pertanian atau dolumit, untuk jangka panjang dan melengkapi unsur (tiap panen pasti berkurang) mengunakan SUPERNASA dan POWERNUTRITION, Sehingga tanaman semakin meningkat hasilnya dan tanah semakin subur........



Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati) untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi: