Kedelai
PENDAHULUAN
Ketergantungan terhadap
kedelai impor sangat memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupinya
sendiri. Ini karena produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan
kedelai. PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam peningkatan produksi
secara kuantitas , kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa
bersaing di era pasar bebas.
SYARAT TUMBUH
Tanaman dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah
cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban
60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.
PENGOLAHAN TANAH
- Tanah dibajak, digaru dan diratakan
- Sisa-sisa gulma dibenamkan
- Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m
- Tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air
secukupnya untuk setiap 1000 m² (10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika
menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
- Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan
larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk
menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan
SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
PENANAMAN
- Rendam benih dalam POC NASA dosis 2 cc / liter selama 0,5 jam dan
dicampur Legin (Rhizobium) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai
- Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x
20 cm
- Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per-lubang
- Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
- Waktu tanam yang baik akhir musim hujan
PENJARANGAN &
PENYULAMAN
Kedelai mulai tumbuh
kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan
benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore
hari.
PENYIANGAN
Penyiangan pertama umur 2-3
minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah
tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.
PEMBUBUNAN
Pembubunan dilakukan dengan
hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka
pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
PEMUPUKAN
Contoh jenis dan dosis pupuk
sebagai berikut :
Waktu |
Dosis Pupuk Makro (per ha) |
||
Urea (kg) |
SP-36 (kg) |
KCl (kg) |
|
2 Minggu Setelah Tanam |
50 |
40 |
20 |
6 Minggu Setelah Tanam |
30 |
20 |
40 |
Total |
80 kg |
60 kg |
60 kg |
POC NASA diberikan 2 minggu
sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4 - 8 tutup
POC NASA/tangki).
Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 - 20
botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3 -
4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak
dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman
jika disiramkan.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi
seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat
menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus).
Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala:
layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang
seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian
tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit);
(4) semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian
bawah.
2. Kumbang daun tembukur
(Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun.
Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan
seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan PESTONA
3. Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong
bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan
kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.
4. Kepik polong (Riptortis lincearis)
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.
5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian : Saat benih ditanam,
tanah diberi POC NASA, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan
jerami . Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan
dengan PESTONA. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.
6. Kepik hijau (Nezara viridula)
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,
memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1
sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian
dalam atau kulit polong berbintik coklat.
7. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar
mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan
pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa Natural VITURA.
8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam
rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran
tanaman.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO
9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan
tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu,
menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas
tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal
10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang
paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi
polong tua menjadi kerdil. Pengendalian : (1) perhatikan pola pergiliran tanam
yang tepat; (2) Pencegahan di awal dengan Natural GLIO
11.Penyakit karat (Cendawan
Phakospora phachyrizi)
Gejala: daun tampak bercak
dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap
penyakit; (2) semprotkan Natural GLIO + gula pasir
12. Busuk batang (Cendawan
Phytium Sp)
Gejala : batang menguning
kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian : (1)
memperbaiki drainase lahan; (2) Tebarkan Natural GLIO di awal
PANEN DAN PASCA
PANEN
- Lakukan apabila sebagian
besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai
berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong
sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
- Perlu diperhatikan,
kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 - 100 hari, sedangkan untuk
benih umur 100 - 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
- Setelah pemungutan
selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur.
- Biji yang sudah kering
lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.
Pemesanan Pupuk dan Pestisida Alami (agens hayati)
untuk Meningkatkan Hasil Panen, silahkan hubungi: